Hang Nadim International Airport (IATA: BTH, ICAO: WIDD), Bandar Udara batam Juga dikenal sebagai Hang Nadim Internasional, terletak di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia. Laksamana Hang Nadim asal namanya, yang terletak di sebelah selatan Singapura. merupakan transportasi utama ke dan dari Batam, terdapat juga ferry ke pulau-pulau (termasuk Singapura).
Bandara batam membantu sektor Pariwisata, Hang Nadim telah TERBUKTI sebagai bandara Cukup efektif mendokrak pariwisata batam. Awalnya dikembangkan sebagai bandara alternatif untuk Bandara Changi Singapura (Harus dalam kasus darurat untuk pesawat memaksa redirect), Hang Nadim memiliki fasilitas dan landasan pacu terpanjang (4.000 m) di Indonesia, cukup untuk pesawat berbadan lebar Boeing 747 dan Beberapa kali penumpang lebih dari itu Saat ini melayani. Namun Changi dikembangkan untuk tumbuh, dan wilayah Sijori Growth Triangle memiliki 4 bandara, Sultan Ismail International Airport Termasuk (Senai Airport) di Johor Bahru dan Bandara Seletar.
Ini memiliki landasan pacu terpanjang kedua di Asia Tenggara, setelah Bandara Internasional Kuala Lumpur, di 4210 m panjang.
Sejarah
Awalnya dikembangkan sebagai bandara alternatif untuk Singapura (Haruskah ada kekuatan darurat pengalihan untuk pesawat), Hang Nadim memiliki fasilitas untuk Boeing 747 yang cukup, pesawat Boeing 777 dan Airbus A380, serta landasan pacu terpanjang di Indonesia. Juga dapat menangani penumpang Beberapa kali lebih dari itu Saat ini melayani. Lion Air telah dikembangkan berdasarkan di bandara dan membangun fasilitas perawatan pesawat, seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah sangat padat.
Pada akhir Mei 2014, Bandara Internasional Hang Nadim Menjadi bandara keenam di Indonesia (setelah Bandara Sultan Hasanuddin International di Makassar, Sulawesi Selatan; Bandara Ngurah Rai International di Bali, Soekarno-Hatta; Bandara Internasional Juanda di Surabaya, Jawa Timur, dan Bandara Internasional Namu Kuala di Medan, Sumatera Utara) untuk beroperasi 24 jam sehari. Langkah ini merupakan hasil dari banyak perusahaan penerbangan membuat bandara hub untuk operasi mereka.
Airlines dan tujuan
Pesawat Penumpang
Tujuan penerbangan
Batik Air Halim Perdanakusuma Jakarta, Jakarta-Soekarno-Hatta
Citilink Bandung, Jakarta-Soekarno-Hatta, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Surabaya
Garuda Indonesia dari Jakarta Soekarno-Hatta
Garuda Indonesia
Explore dioperasikan oleh Jet Bandar Lampung, Medan
Lion Air Balikpapan, Banda Aceh, Bandung, Denpasar / Bali, Jakarta-Soekarno-Hatta, Jambi, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Surakarta / Solo, Surabaya, Yogyakarta
Malindo Air Kuala Lumpur-Subang
Nam Air Jambi, Medan
Sriwijaya Air Bandar Lampung, Jakarta-Soekarno-Hatta, Natuna
Saudia Haji: Jeddah
Susi Air Dabo, Pasir Pengaraian [2]
Wings Air Bengkulu, Dumai [3] Natuna, Pangkal Pinang
Pesawat Kargo
Tujuan penerbangan
Republik Ekspres Cargo Jakarta-Soekarno-Hatta, Pekanbaru
Asialink Pekanbaru, Singapura
Garuda Indonesia Cargo Jakarta-Soekarno-Hatta, Medan
Terminal baru
BP Batam, operator bandara, akan membangun terminal baru pada 2017 berdekatan dengan memperbarui terminal yang ada. Renovasi dan perluasan terminal yang ada, perluasan apron bandara, dan pembangunan terminal baru akan biaya Rp. 3 triliun. Terminal baru akan menjadi terminal kedua bandara. terminal akan diperluas yang ada dari kapasitas 4 juta penumpang per tahun menjadi 8 juta penumpang per tahun dengan 6 jetbridges. Terminal baru akan mampu bertahan hingga Hadir untuk 8 juta penumpang (tahap pertama) per tahun Dengan 8 jetbridges. Dalam semua, Kedua terminal akan memiliki kapasitas 16 juta penumpang per tahun dan 14 jetbridges. Garuda Indonesia, Lion Air, dan Bandara Internasional Incheon akan membantu BP Batam Juga, pemilik bandara dan operator pada pengembangan terminal baru.