seperti biasanya pada malam hari saya duduk di pos sambil mengobrol dengan pemuda berakit bernama armin, ditemani segelas kopi panas. ada satu pokok pembicaraan yang membuat saya tertarik sehingga akhirnya saya membuat artikel tentang rumah unik ini. pada saat itu saya membicarakan tentang potensi wisata yang ada di pulau bintan, bahwa tidak hanya laut dan pantainya saja yang indah tapi alamnya juga sangat bagus. sehingga cocok untuk dijadikan daya tarik tersendiri sebagai kepulauan berbasis wisata alam. saat itu juga armin mengatakan bahwa ada sebuah rumah unik yang di buat dari sampah-sampah laut yang hanyut hingga kepantai, lalu di buat rumah dan taman. orang menyebutnya rumah pak madun, dan nama rumahnya adalah “Castle Jendela Duni”. setelah saya mendengar cerita tersebut, saya tertarik untuk mengunjunginya. karena penasaran, maka saya rencanakan besok pagi pergi kesana. mengingat kata armin belum banyak orang yang tau, selain itu jalan untuk menuju kesana juga masih semak-semak, sehingga saya minta tolong armin untuk mengantar kesana.

keesokan paginya , yakni hari minggu tanggal 7 maret 2021 saya di temani armin menggunakan sepeda motor menuju rumah unik milik pak madun tersebut. kebetulan dari berakit tidak terlalu jauh sehingga mudah di jangkau dalam waktu kurang lebih 10 menit. memang benar bagi yang belum pernah kesana pasti akan kesulitan, mengingat jalan masuk dari aspal masih jalan tanah dan tertutup semak-semak, meski sudah agak lebar sehingga mobil bisa masuk, namun sepertinya jarang di lalui orang. dari jalan aspal menuju rumah tersebut ada papan penujuk yang ditulis dari kayu dan tutup ember.

setelah 10 menit akhirnya kami sampai. begitu kagum dan tercengang saya melihat tumpukan akar kayu dan plastik-plastik bekas yang disusun dan ditata sangat rapih sehingga menghasilkan pemandangan yang unik. akhirnya saya memarkirkan motor dan berusaha memanggil si pemilik rumah, namun rupanya sang pemilik rumah sudah mengetahui kedatangan kami, sehingga langsung disambut dan di arahkan untuk masuk ke ruangan rumahnya. sebelum berbincang-bincang saya memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangannya. dan beliau juga menerimanya dengan baik.
sebelum kami berkeliling menikmati keindahan taman-taman yang di buat oleh pak madun, kami diajak ngobrol di sebuah ruangan yang penuh dengan kayu dan barang-barang dari sampah laut. sambil mendengarkan pak madun bercerita, mata saya menyapu seluruh isi ruangan tersebut. selain kreatif ternyata pak madun juga pandai bercerita, meskipun kadang ceritanya agak ngawur dan gak nyambung, namun saya simak sambil tersenyum-senyum. pak madun hidup sendirian tanpa anak dan istri, beliau berasal dari sulawesi yang merantau ke Bintan hingga pada akhirnya beliau menetap di Desa Pengudang. hampir 1 jam kami ngobrol dengan beliau, akhirnya saya meminta izin untuk melihat-lihat taman-taman yang dibuat pak madun.

seperti sudah berpengalaman menjadi seorang guide, akhirnya pak madun menemani saya berkeliling sekitar rumahnya, sambil menjelaskan maksud dan arti dari pada apa yang dibuatnya. menurut pak madun bahwa tumpukan-tumpukan kayu tersebut merupakan sebuah syimbol atau tugu. masing-masing tugu memiliki nama dan riwayatnya yang ditulis sendiri oleh pak madun. diantara tugu – tugu yang dibuat dari tumpukan akar kayu dan di gantungi bola-bola plastik tersebut ada yang di beri nama instansi pemerintah seperti nama sekolah dan nama instansi militer, selain itu juga ada yang di beri nama negara luar dan nama kota di amerika, meksiko dan lainnya. memang agak sedikit aneh tapi itulah penjelasan dari bapak midun sendiri. meskipun demikian saya sangat mengapresiasi atas kreatifitas bapak midun, yang mengumpulkan sampah-sampah laut untuk dibuat karya seni yang luar biasa. biasanya kayu, plastik, gabus berserakan di pantai pada saat musim angin utara. namun berkat kepedulian bapak midun yang setiap hari mengais sampah tersebut sehingga pantai menjadi bersih. sedangkan sampah-sampah tersebut dijadikan karya menurut imajinasinya.
kini rumah unik yang di beri nama Castle Jendela Dunia ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata Desa Pengudang. pada hari libur banyak para wisatawan lokal yang mampir untuk melihat dan mengagumi keindahan rumah pak madun ini sambil berfoto untuk di abadikan. jika anda hendak menuju rumah pak madun, anda bisa melalui desa berakit atau pengudang. letaknya di gang karet masuk kedalam sekitar 1 KM. pak madun tidak pernah mematok tarif, atau meminta uang, namun jika anda kesana silahkan sisihkan uang atau membawa sembako untuk beliau sebagai wujud apresiasi atas karya seninya.